Proses pembuatan aplikasi tentu kamu sudah tahu kalau itu merupakan hal yang ribet. Bukan hanya visualnya, kamu perlu mempertimbangkan supaya fitur-fitur di dalamnya berjalan dengan baik.
Untuk memastikan semua aspek secara keseluruhan dalam aplikasi terpenuhi itulah, kamu butuh yang namanya design thinking. Berikut pembahasannya
Definisi Design Thinking
Design thinking adalah sebuah kerangka berpikir secara kreatif untuk memetakan masalah yang awalnya kompleks menjadi lebih sederhana.
Lebih spesifiknya di sini melibatkan pemikiran seorang individu atau kelompok secara intensif dan repetitif menjalankan suatu strategi menemukan jalan keluar yang jitu.
Pada umumnya konsep design thinking ini diterapkan oleh pihak-pihak yang berkecimpung di bidang pembuatan aplikasi seperti desainer UX. Adapun tujuan diterapkannya pola pikir ini adalah :
- Memiliki banyak opsi penyelesaian masalah yang sesuai dengan apa yang bisnis mau, tidak terpaku pada satu cara saja.
- Menjembatani antara apa yang bisnis inginkan dengan proses peningkatan taraf bisnis secara riil yang terjadi di lapangan.
Proses Design Thinking
Dalam menjalankan cara berpikir yang seperti ini maka berikut ini merupakan proses-proses yang harus kamu jalani menurut Interaction Design :
Tahap 1 : Memahami Dengan Jelas Kebutuhan Konsumen Seperti Apa
Dalam tahap pertama design thinking, ini setiap tim merancang bagaimana memahami akar permasalahan yang dialami oleh konsumen.
Oleh karena itu dalam hal ini empati sangat krusial diperlukan supaya kamu bisa memprediksikan dengan tepat bagaimana memuaskan konsumen dengan tepat.
Tahap 2 : Memetakan Permasalahan yang Konsumen Alami
Bisa dibilang pada tahap ini, kamu melakukan analisis dengan lebih mendalam untuk menemukan apa inti permasalahan dari konsumen. Biasanya di sini konsumen akan digambarkan melalui buyer persona.
Tahap 3 : Proses Ideasi Dengan Membuat Berbagai Jenis Asumsi dan Ide-Ide
Fondasi dari design thinking sudah dirumuskan pada tahap 2 maka sekarang masuk ke proses yang disebut sebagai brainstorming. Mendiskusikan berbagai macam alternatif cara untuk memandang suatu persoalan dari berbagai sudut pandang dan solusi seperti apa yang cukup inovatif untuk menyelesaikannya.
Tahap 4 : Membuat Prototype
Tahap yang merupakan fase eksperimen yang bertujuan untuk menentukan mana solusi yang terbaik dari berbagai opsi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Jika sudah ditentukan 1 opsi yang pasti maka kemudian tim biasanya akan membuat produk dalam skala kecil.
Tahap 5 : Menguji Coba Solusi
Prototype yang sudah jadi pada tahap 4 akan ditutup dalam proses design thinking dengan mengujicobakannya pada konsumen asli. Kemudian hasil uji coba akan melakukan evaluasi apakah performa suatu produk yang dihasilkan sesuai keinginan perusahaan.
Contoh Design Thinking Aplikasi
Supaya kamu tidak hanya tahu dari segi konsep saja maka sekarang waktunya membahas bagaimana contoh penerapan design thinking aplikasi tersebut.
1. Aplikasi Dalam Produk Apple
Contoh terbaik dari design thinking bisa kamu lihat dari produk-produk Iphone. Apple selaku perusahaan pembuatnya menerapkan pola pikir ini melalui prinsip-prinsip berikut dalam produk mereka :
-
Kesederhanaan
Dalam membuat visual untuk setiap produknya, apple tidak pernah terlalu berlebihan dalam mendesain. Tidak hanya dari segi body smartphone-nya tapi juga sampai masuk ke bagian user interfacenya supaya konsumen baru bisa langsung cepat mengoperasikannya.
-
Konsistensi Untuk Kemudahan Adaptasi
Konsistensi dalam design thinking di sini maksudnya UI maupun UX memiliki aspek yang kurang lebih mirip antara perangkat yang satu dengan yang lain.
Contohnya aspek dalam hal : cara kerja gestur, penggunaan warna dan tata letak. Pengkondisian bertujuan apabila konsumen beralih ke versi lain dari iphone, adaptasinya tidak perlu lama-lama
-
Feedback Visual dan Haptic
Apple menggunakan feedback visual dan haptic (seperti getaran pada iPhone) untuk memberikan respons langsung kepada pengguna atas aksi yang mereka lakukan. Feedback ini membantu menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan memuaskan.
-
Accessibility
Konsep aksesibilitas juga termasuk dalam aspek penting dalam bagian UI/UX dari Apple. Ia bisa diakses siapapun termasuk orang yang memiliki keterbatasan fisik semacam tunanetra lewat fitur VoiceOver.
2. Aplikasi Dalam Produk Google
Perusahaan berikutnya yang menerapkan design thinking dalam produknya adalah juga termasuk dalam perusahaan raksasa IT yaitu google. Berikut merupakan bukti-buktinya :
-
Singkat, Padat, dan Jelas
Kamu bisa langsung lihat bahwa google menerapkan singkat, padat, dan jelas dalam www.google.com. Tidak terdapat tulisan dan hiasan yang berlebihan yaitu cuma lambang google, kotak pencarian, dan beberapa tombol tambahan lainnya.
-
Material Design
Google mengembangkan Material Design, sebuah bahasa desain yang mengintegrasikan prinsip-prinsip klasik desain dengan inovasi teknologi dan sains.
Material Design ini banyak digunakan di aplikasi Google seperti Gmail, Google Maps, dan Android. Material desain ini menciptakan UI yang konsisten dan intuitif di seluruh produk Google.
-
Berpusat Pada User
Google pada dasarnya dalam pola design thinking akan berupaya menjadikan usernya sebagai prioritas nomor satu. Baik itu saat meluncurkan produk baru maupun mengupgrade produk lama. Sebagai contoh, Google Maps menyediakan berbagai pilihan rute dan moda transportasi yang dapat diakses dengan mudah.
Google Maps juga menyediakan informasi real-time tentang lalu lintas, yang dirancang untuk membuat pengalaman pengguna menjadi lebih efisien dan menyenangkan.
-
Mampu Memiliki Pendekatan Secara Pribadi
Kamu tentu pernah saat mencari informasi tentang suatu hal di google dan kemudian saat akses youtube memperoleh iklan atau rekomendasi video yang sesuai topik di google tadi. Inilah yang disebut sebagai pendekatan pribadi
-
Aksesibilitas
Google juga menekankan aksesibilitas dalam UI/UX pada design thinking. Contohnya adalah fitur seperti teks yang dapat dibaca dengan baik, memiliki kontras warna yang kuat, dan navigasi yang intuitif.
Aksesibilitas ini memastikan bahwa produk mereka dapat diakses oleh sejumlah besar pengguna, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Pilih Server Terbaik untuk Aplikasimu
Butuh performa tinggi untuk aplikasi kamu? VPS Hosting Jagoan Hosting hadir dengan solusi server terbaik yang siap memberikan kecepatan dan stabilitas yang kamu butuhkan.
Tidak perlu lagi khawatir soal serangan DDoS, karena server telah dilengkapi dengan proteksi anti-DDoS yang mumpuni.
Ditambah lagi, dengan storage besar, kamu bisa menyimpan data sebanyak yang kamu butuhkan tanpa batasan. Jangan sampai kesempatan ini lewat begitu saja—onlinekan aplikasimu dengan VPS Murah Jagoan Hosting dan rasakan bedanya!
FAQ
1. Apa manfaat utama dari Design Thinking?
- Fokus pada Pengguna: Memastikan solusi yang dihasilkan benar-benar memenuhi kebutuhan pengguna.
- Inovasi: Mendorong pemikiran kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah.
- Kolaborasi: Mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berbagi ide.
- Iterasi Cepat: Memungkinkan eksperimen cepat dan perbaikan berkelanjutan untuk solusi yang lebih baik.
2. Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan Design Thinking?
Keberhasilan Design Thinking dapat dievaluasi dengan melihat seberapa baik solusi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pengguna dan memecahkan masalah yang diidentifikasi. Umpan balik dari pengguna, tingkat adopsi solusi, dan dampak bisnis adalah beberapa indikator keberhasilan yang dapat diukur.
3. Apakah Design Thinking selalu menghasilkan solusi yang tepat?
Tidak selalu. Meskipun Design Thinking meningkatkan kemungkinan menemukan solusi yang inovatif dan relevan, tidak ada jaminan bahwa setiap proses akan menghasilkan solusi yang sempurna. Oleh karena itu, iterasi dan penyesuaian berdasarkan umpan balik pengguna sangat penting dalam metode ini.